Dengan menggunakan Audio Player anda dapat mendengarkan acara yang terdapat pada playlist diatas.
Dikisahkan di sebuah desa miskin, ada satu sekolah dasar. Hanya sedikit muridnya, karena kebanyakan anak-anak membantu orangtuanya mencari nafkah. Hari itu, salah satu guru sedang memberi pelajaran mengarang.
"Anak-anak, tugas hari ini adalah mengarang dengan judul ‘Cita-citaku’."
Seorang murid senang sekali dengan judul yang menantang itu. Maka dengan cepat sekali dia menulis di bukunya tentang cita-citanya tersebut. Murid ini mengarang, "Nanti kalau dewasa, aku ingin punya rumah besar di atas bukit dengan pemandangan yang indah, berdampingan dengan vila-vila kecil untuk tempat peristirahatan. Di sana, banyak pepohonan yang rindang. Ada taman bunga dan kebun buah."
Setelah dibaca , sang guru menegur, "Yang kamu tulis itu bukan cita-cita, tetapi itu impian yang tidak mungkin terjadi. Maka, kamu harus menulis ulang tentang cita-citamu yang sebenarnya."
Murid itu pun menjawab, "Bu Guru, ini adalah cita-citaku yang sebenarnya. Ini bukan mimpi. Kelak, ini bisa menjadi kenyataan."
"Kamu jangan bermimpi. Yang masuk akal dong, kalau bikin karangan. Jika tidak kamu perbaiki, maka ibu guru akan memberi nilai jelek."
Walaupun diancam oleh ibu guru, si murid kecil tetap ngotot tidak mau mengubah sikapnya. Akhirnya, ia mendapat nilai paling jelek di kelas.
Puluhan tahun kemudian, sang guru yang masih tetap mengajar di sekolah itu, mengajak murid-muridnya berwisata di kebun buah di atas bukit yang sangat terkenal. Ia dan murid-muridnya berdecak kagum memandangi kebun buah dan taman bunga di atas bukit itu. Apalagi di dekatnya berdiri sebuah bangunan yang berdiri megah dan sangat indah.
"Orang yang membangun rumah ini pastilah orang yang sangat hebat," gumam sang guru. Tiba-tiba terdengar jawaban, “Bukan orang hebat, hanya seorang bocah bandel yang berani bermimpi. Tapi pasti, yang lebih hebat adalah guru yang mendidik dia. Mari Bu, ajak murid-murid yang lain masuk ke dalam rumah,” ujar pemilik rumah dengan rendah hati. Sang gurupun terhenyak dan baru tersadar siapa yang berdiri di depannya. Tidak lain adalah si murid kecil yang keras kepala, yang mendapat nilai jelek waktu itu.
Pembaca yang Bijaksana,
Kalau kita mau menyadari, sebenarnya banyak sekali prestasi spektakuler dari abad sebelum Masehi sampai abad Millenium ini. Semua itu lahir dari sebuah embrio: yaitu berani mimpi!
Karena keberanian bermimpi dari Wright bersaudara maka pesawat terbang berhasil diciptakan. Karena mimpi jugalah, kita bisa menikmati kecanggihan komputer dan berkomunikasi dengan telepon tanpa kabel.
Karena impian pula, kehidupan saat ini bisa kita ubah menjadi hidup yang lebih berkecukupan dan lebih berkualitas. Tentu untuk merealisasikan setiap mimpi jadi nyata, kita membutuhkan dukungan dari kekuatan lainnya, yaitu kekuatan keberanian : berani mencoba, berani berjuang, berani gagal dan yang terakhir.. berani sukses! Selamat berjuang!
Salam sukses luar biasa!!
Sumber :
Andrie Wongso
Kisah hidup Andrie Wongso, yang bergelar SDTT TBS (Sekolah Dasar Tidak Tamat Tapi Bisa Sukses), mampu memotivasi banyak orang sehingga dikenal sebagai Motivator No. 1 Indonesia.
Kini melalui "AW Motivation Training", pria kelahiran Malang, Jawa Timur ini terus menularkan filosofinya, "Success is My Right" (sukses adalah hak siapa saja yang menyadari, menginginkan, dan memperjuangkannya dengan sepenuh hati).
Untuk mengetahui lebih banyak dan mendalam tentang Andrie Wongso, kunjungi AndrieWongso.com, Twitter @AndrieWongso atau Facebook FanPage Andrie Wongso.
Follow Andrie Wongso on twitter @AndrieWongso
Become a fan on Facebook Andrie Wongso
Visit Andrie Wongso website : www.andriewongso.com
feeds.feedburner.com/AndrieWongsoMotivasi